10 Cara Membuat Artikel User-Friendly Dan Ramah SEO
1. Tentukan Tema atau Topik Pembahasan
Untuk membuat artikel yang user friendly tentunya anda terlebih dahulu harus menentukan tema atau topik apa yang ingin anda bahas. Anda bisa menggunakan tools seperti google trends untuk menentukan judul atau tema apa yang sedang ramai diperbincangkan.
Dalam membuat judul artikel, anda juga perlu memperhatikan penggunaan kata yang diinginkan. Usahakan untuk membuat judul yang mudah dibaca dan maksimal 70 karakter agar lebih ramah SEO. Karena Google hanya akan menampilkan judul suatu artikel atau post di SERP nya maksimal 70 karakter saja. Jadi pastikan anda menyisipkan judul yang menarik dengan keyword yang anda tuju.
2. Buat Sub judul dengan konsep 5W + 1H
Artikel yang informatif adalah artikel yang mampu menjawab apa yang dibutuhkan seorang user dalam mencari suatu informasi. Jika anda membuat suatu artikel buat sub judul dengan awalan sepert Apa itu..?, Bagaimana Cara..?, dan yang lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh konsep 5W +1H :
Apa yang dimaksud…..?
Kenapa…..Begitu populer dikalangan developer web ?
Kapan Tehnik….harus diterapkan ?
Bagaimana cara membuat….??
Jenis sub heading seperti diatas dapat menjawab sebagian besar informasi yang orang cari di suatu website. Anda juga bisa lebih menarik perhatian pengunjung dan meningkatkan rata-rata waktu yang dihabiskan mereka di website anda. Yang mana hal ini akan mengarah ke berkurangnya bounce rate pada website.
3. Gunakan Ukuran Font Yang Sesuai Dan Mudah Dibaca
Menggunakan jenis font yang mudah dibaca dan ukurannya sesuai di berbagai layar device menjadi daya tarik unik suatu artikel. Mayoritas pembaca lebih suka penggunaan font yang mudah mereka baca dan ukurannya sesuai terutama di layar smartphone.
Hindari menggunakan Jenis Font aneh yang sulit dibaca, hal ini bisa menyebabkan terganggunya pengalaman pengunjung website anda. Dan mungkin parahnya mereka akan langsung kembali ke hasil pencarian sebelum selesai membaca artikel anda.
4. Sisipkan Gambar Yang Relevan
Sebagian besar pembaca lebih menyukai gambar daripada kumpulan teks-teks yang panjang. Biasanya penjelasan dengan gambar cenderung lebih mudah dicerna oleh pembaca daripada hanya sekedar menggunakan tulisan
Inilah alasan mengapa dalam artikel anda, ada baiknya untuk menambahkan gambar yang sesuai dengan apa yang anda bahas. Jika anda seorang desain grafis, hal ini tentunya tidak sulit dilakukan. Sisipkan gambar yang menarik dan sertakan penjelasan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami pembaca.
Gambar juga lebih memberikan kesan yang baik pada suatu website. Jadi mulai muat konten yang ada pada website anda dengan gambar-gambar yang bersifat eye-catching.
Baca Juga : 5 Konsep Dasar SEO
5 Buat Artikel Dengan Jumlah Kata Yang Panjang
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa artikel yang memiliki jumlah kata yang banyak berpotensi menduduki halaman pertama google. Sayangnya pendapat ini tidak sepenuhnya benar.
Jika Anda bisa menulis artikel yang panjang dengan tetap mengutamakan user experience maka tentu saja itu lebih bagus. Namun jika Anda bersikeras menulis artikel panjang hanya untuk memenuhi target SEO (Isi artikel tidak relevan dengan judulnya) maka cara tersebut tidak akan efektif.
Jenis artikel yang dimaksud ialah artikel yang tidak hanya panjang atau memiliki banyak jumlah kata, tapi juga membahas secara detail dan mendalam suatu topik pembahasan atau biasa disebut in-depth conten.
Analisa Backlinko.com terhadap 1 juta pencarian di Google baru-baru ini mendapati bahwasanya rata-rata panjang artikel di halaman 1 SERP adalah 1.890 kata.
Usahakan agar tidak menggunakan kalimat yang tidak mungkin, untuk menambahkan jumlah kata, anda bisa menyisipkan sebuah studi kasus atau grafik informasi beserta penjelasannya agar target jumlah kata yang anda inginkan tercapai.
Dapatkan Diskon 20% Kursus SEO Terbaik Sekarang Juga
6. Internal Link
Internal linking adalah menghubungkan satu konten dengan konten yang lainnya dalam satu website, selain dikenal dapat meningkatkan On-page SEO, Internal link juga dapat meningkatkan User Experience pengunjung website. Hal ini karena mereka dapat menemukan informasi relevan dalam suatu website.
Namun tidak ada tolak ukur yang jelas untuk hal ini. Anda dapat menentukan sendiri jumlah internal link yang anda inginkan dalam satu post atau konten.
Selain bagus untuk user experience, internal linking juga akan memperkuat antara halaman yang satu dengan yang lain dari sisi SEO.
Dengan internal link, jika salah satu halaman mendapat sebuah backlink, maka 85% power dari backlink tersebut akan mengalir dan terbagi-bagi ke halaman lain yang mendapat link dari halaman tersebut.
7. External Link
Sama seperti Internal link, hanya saja external link memasang link dari konten atau post dari website anda menuju konten atau post di website lain. Tetapi masih banyak orang yang salah menilai hal ini karena takut peringkat websitenya turun karena salah memasang external Link.
Sebenarnya external link bahkan sangat dibutuhkan, hanya saja pastikan untuk memasang external link hanya pada website-website yang kredibel, terpercaya, dan memiliki banyak pengunjung.
External link yang diarahkan ke website dengan topik pembahasan yang sama juga dapat memberi informasi tambahan kepada pengunjung agar lebih akurat.
8. Gunakan Bold, Italic, dan Underline Sewajarnya
Ketiga fitur tersebut biasanya masih sering disalah artikan oleh sebagian besar penulis konten atau artikel. Mereka biasanya menggunakan Bold atau menebalkan huruf hampir di semua keyword yang mereka incar. Padahal sebenarnya hal tersebut kurang baik bagi user experience pengunjung anda.
Cukup gunakan bold dibeberapa bagian saja, gunakan italic untuk istilah kata atau bahasa asing, sedangkan untuk underline untuk penekanan terhadap satu kalimat.
9. Manfaatkan Latent Semantic Index
Latent Semantic Index (LSI) biasa disebut Latent Semantic Analysis, adalah suatu tehnik matematis dalam menganalisa akurasi dari suatu dokumen dengan teknis yang biasa disebut “singular value decomposition”. Agar tidak terkesan rumit, intinya teori ini mencoba mencari hubungan makna kata (semantik) untuk membuat pemahaman tentang informasi yang disediakan.
Banyak orang menyamakan LSI dengan Sinonim, hasilnya memang hampir mirip, tapi kalau sinonim menggunakan Bahasa Natural, LSI adalah hasil dari algoritma matematis “Serupa tapi tak sama”.
Berikut ini adalah contoh LSI :
Latent Semantic index nantinya bisa anda manfaatkan sebagai judul konten atau artikel dari keyword yang mungkin user anda cari. Selain bisa menyediakan informasi bagi pengguna, hal ini juga bisa meningkatkan SEO website anda pada SERP google.
10. Keyword Density
Keyword Density adalah sebuah kepadatan atau kerapatan sebuah kata kunci dalam sebuah postingan, page hingga seluruh homepage blog atau website anda. Keyword Density ini dihitung berdasarkan persentase (%) berapa jumlah keyword atau kata kunci dalam artikel anda dengan seluruh kata yang ada.
Penggunaan keyword yang berlebihan dalam suatu post atau artikel dapat menyebabkan pengalaman yang tidak baik bagi pengunjung website anda. Karena anda terkesan seperti hanya mengulang kata tanpa memikirkan apa yang sebenarnya ingin disampaikan.
Perlu diingat juga bahwa google kurang suka terhadap penggunaan keyword yang berlebihan atau biasa disebut stuffing. Malah hal ini dapat menurunkan website anda di hasil pencarian mereka.
Baca Juga : Definisi On Page SEO dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya
Sumber : nicereply.com