Simulasi Pembelajaran Dengan Adobe Flash Dan Mikrokontroller
Saat ini Baba Studio sedang membuat simulasi pembelajaran menggunakan software Adobe Flash. Software ini paling sering digunakan untuk pembuatan multimedia pembelajaran. Kali ini kasusnya adalah PT Asahimas, perusahaan yang memproduksi kaca secara masal ke seluruh dunia.
Pada awalnya petinggi dari luar negeri, dari negara Jepang tidak yakin bahwa orang Indonesia bisa membuat hal tersebut sehingga proyek ini tidak begitu menarik bagi mereka. Tetapi karena kepercayaan salah satu divisi di Asahimas terhadap Baba Studio. Dengan upaya dan budget mandiri dari divisi itu sendiri, akhirnya proyek tersebut berhasil dan membuat kagum para petinggi di Asahimas, termasuk dari Jepang. Dan kemudian direkomendasikan agar simulasi pembelajaran ini bisa digunakan di seluruh pabrik-pabrik lainnya untuk meningkatkan keahlian para staff. Bangga juga membuktikan bahwa orang Indonesia bisa membuktikan apa yang tadinya diremehkan oleh orang luar.
Jadi ceritanya begini...
Mereka mempunyai mesin besar untuk melebur (melting) elemen-elemen kaca untuk kemudian di bentuk (drawing) sehingga menghasilkan kaca-kaca untuk berbagai keperluan. Mereka juga mempunyai divisi pelatihan untuk melatih orang-orang baru untuk mengoperasikan alat-alat yang cukup berbahaya tersebut bila salah tekan tombol. Tetapi kendalanya, mereka sulit untuk mencoba karena tidak diperkenankan untuk coba-coba karena akan menganggu proses produksi. Dan hasilnya, proses pelatihan memakan waktu lama agar semua staff mempunyai kepercayaan diri sampai bisa mengoperasikan alat besar tersebut seorang diri.
Tugas Baba Studio adalah membuat simulasi pembelajaran sehingga mereka bisa berlatih dengan menggunakan alat sebenarnya tanpa harus takut salah tekan atau membuat produksi berhenti. Dan kalau bisa, maka ini akan sangat membantu proses pelatihan lebih mudah dan cepat dengan alat yang sebenarnya.
Proyek kali ini adalah membuat simulasi pembelajaran menggunakan mesin peleburan kaca, yaitu Combustion dan Batch House. Karena Baba Studio memiliki keahlian di bidang animasi dan interaksi Flash, maka Baba Studio menggunakan software Flash untuk membuat simulasi pembelajaran ini. Dan memang software Flash sering digunakan untuk itu.
Tantangannya adalah bagaimana agar software Flash ini tidak menggunakan keyboard atau mouse untuk interaksinya. Baba Studio harus membuat interaksinya menggunakan tombol-tombol yang biasa digunakan di pabrik, bukan menggunakan keyboard atau mouse. Oleh karena itu kami harus membuat program mikrokontroller untuk mengkoneksikan komputer dengan panel pabrik.
Setelah riset dan bertemu dengan beberapa ahli, akhirnya Baba Studio berhasil membuat simulasi pembelajaran dengan menggunakan interaksi panel pabrik.
Fiuh... tidak ada yang tidak mungkin :)